Minggu, 20 April 2014

REFRAKSI PADA PERMUKAAN BOLA


Seperti yang teleh dijelaskan sebelumnya pada sub bab 35-2, bayangan dapat dibentuk oleg refraksi seperti juga oleh refleksi. Untuk memulainya, marilah kita tinjau refraksi disebuah permukaan bola, yakni pada sebuah antarmuka bola di antara dua material optis dengan indeks refraksi yang berbeda. Analisis ini secara langsung dapat diaplikasikan untuk beberapa sisitem optis yang nyata sehari-hari, seperti pada mata manusia. Analisis itu juga menyesiakan sebuah batu loncatan untuk analisis lensa, yang biasanya mempunyai dua permukaan bola ( atau hampir berbentuk permukaan bola ).
Dalam gambar 35.20 sebuah benda dengan jari-jari R  membentuk sebuh antar muka di antara dua material dengan indeks refraksi yang berbeda na dan nb. Permukaan itu membentuk sebuah bayangan P’ dari sebuah benda titik benda P. Kita ingin mencari bagaimana jark benda dan jarak bayangan ( s dan s’ ) dikaitkan. Kita akan menggunakan kaidah tanda sama dengan yang kita gunakan untuk cermin bola. Pusat kelengkungan C berada pada sisi keluar dari permukaan itu, sehingga R adalah positif. Sinar PV menumbuk verteks V dan tegak lurus terhadap permukaan tersebut ( yakni, terhadap bidang yang menyinggung pada permukaan itu di ttitk masuk V). Berkas sinar PV itu lewat ke dalam material kedua tanpa deviasi. Sinar PB, yang membuat sudut  dengan sumbu itu, msuk pada sudut  dengan normal dan direflesikan pada sudut , sinar-sinar itu berpotongan di P’ Sejauh s’ disebelah kanan dari verteks. Gambar itu dibuat untuk kasus na < nb. Jarak benda dari jarak bayangan keduanya adalah positif.
Kita akan membutikan bahwa jika sudut  adalah kecil, sema sinar dari P berpotongsn di titik P’ yang sama, sehingga P’ adalah bayangan nyata dari P. Kita menggunakan bayangan pendekatan yang sama seperti yang kita lakukan untuk cermin bola dalam subba 35-32. Kita sekali lagi menggunakan teorema bahwa sudut luar sebuah segitiga sama dengan jumlah dari dua sudut dalam yang berhadapan, pemakaian teorema ini pada segitiga PBCE dan P’BC memberikan

Untuk sinar-sinar paraksial, dan  keduanya lebih kecil dibandingkan dengan satu radian, kita dapat mengaproksimasi kedua sinar dan tangen dari masing-masing sudut ini dengan sudut itu sendiri ( yang diukur dalam radian). Maka hukum reflaksi memberikan
Untuk sinar-sinar paraksial, dan  keduanya lebih kecil dibandingkan dengan satu radian, kita dapat mengaproksimasi kedua sinar dan tangen dari masing-masing sudut ini dengan sudut itu sendiri ( yang diukur dalam radian). Maka hukum reflaksi memberikan
Dengan mengabungkan persamaan ini dengan yang pertama dari persamaa (35-8), kita mendapatkan





Bila kita subsitusikan ke dlam kedua dari persamaan (35-8), kita dapatkan
bila kita sekarang menggunakan aproksimasi tang , dan seterusnya, dalam persaman (35-9) dan kita juga mengabaikan jarak kecil  persamaan-persamaan tersbut akan menjadi
Akhirnya kita mensubsitusikan persamaan-persamaan ini ke dalam persamaan (35-10) dan membaginya dengan faktor bersama h. Kita mendapatkan

Senin, 07 April 2014

MANAJEMEN LABORATORIUM TIK



MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
MANAJEMEN LABORATORIUM TIK
(Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan)
Kelompok 8
Fithriyyah Aziezah (1211207027)
Fitma Fitria Iqlima (1211207028)
Fitri Imanul Haq Salsabila (1211207029)
Fitri Ramdani (1211207030)
Fitri Utami (1211207031)

Dosen Pengampu:
Asep Lilik Frilantika, M.PFis 

PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, kemampuan, kesabaran serta kekuatan kepada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Manajemen Laboratorium TIK” ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Selama proses penulisan dan penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa penulis mengalami banyak kesulitan dan hambatan. Namun banyak pihak yang berperan dan memberi bantuan serta dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.        Bapak Asep Lilik Frilantika, M.PFis  selaku Dosen mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
2.        Orang tua dan saudara-saudara yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis
3.        Teman-teman satu angkatan Pendidikan Fisika A 2011 yang telah membantu dan menginspirasi penulis dalam pembuatan makalah ini
4.        Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah memberikan bantuan, arahan dan doa.
  Semoga amal baik yang telah diberikan semua pihak mendapatkan imbalan yang setimpal bahkan lebih baik dari Allah SWT.
Akhir kata penulis harapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya.
Bandung, Januari 2014
                                                                                                                           Penulis

DAFTAR ISI




BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi saat ini teknologi informasi dan komunikasi sudah sangat berkembang dan menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Aplikasinya dan pemanfaatannya dalam dunia pendidikan merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia yang sedang mengembangkan tatanan masyarakat informasi. Pemerintah melalui PERMENDIKNAS Republik Indonesia Nomor. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA pada poin D.6 menegaskan bahwa standar untuk sarana laboratorium komputer pada sekolah yang berisi antara lain: a) Berfungsi sebagai tempat mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK; b) Dapat menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja dalam kelompok @ 2 orang; c) Rasio minimum luas ruang laboratorium komputer 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium komputer 30 m2. Lebar minimum ruang laboratorium komputer 5 m, dilengkapi sarana minimal sebagaimana yang distandarkan.
            Saat ini sudah banyak sekolah yang telah memanfatkan adanya ICT. Kehadirannya merupakan kebutuhan mutlak bagi masyarakat. Dengan memanage laboratorium TIK di sekolah diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan laboratorium TIK dan agar keberadaannya di sekolah tidak menjadi sia-sia, serta dapat membantu dan mendukung keseluruhan proses pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa saja manfaat dari adanya laboratorium TIK?
2.      Bagaimana infrastruktur ICT di laboratorium TIK?
3.      Bagaimana Strategi pengadaan sarananya?
4.      Bagaimana tata letak peralatannya?
5.      Apa saja aplikasi keamanan client-server di laboratorium TIK?

C.     Tujuan

1.      Untuk menguraikan apa saja manfaat dari adanya laboratorium TIK
2.      Untuk menjelaskan bagaimana infrastruktur ICT di laboratorium TIK
3.      Untuk menjelaskan  bagaimana Strategi pengadaan sarananya
4.      Untuk menerapkan bagaimana tata letak peralatannya
5.      Untuk menerapkan apa saja aplikasi keamanan client-server di laboratorium TIK?



BAB II

MANAJEMEN LABORATORIUM TIK

A.     Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Laboratorium TIK

Laboratorium komputer merupakan salah satu komponen prasarana dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang efektif yang urgensinya sangat dominan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan pada umumnya yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu lulusan yang optimal. Tujuan atau peranan laboratorium menurut Depdikbud (1979:7) menjelaskan bahwa laboratorium berfungsi sebagai tempat untuk memecahkan masalah, mendalami suatu fakta, melatih ketrampilan berfikir ilmiah, menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, menemukan masalah baru.
Tujuan dari adanya laboratorium TIK dibagi ke dalam tujuan umum dan tujuan khusus.
a. Tujuan Umum
Secara umum penggunaan alat laboratorium Komputer berfungsi sebagai salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan dan penciptaan operasi yang efektif dalam membimbing dan mendorong serta membantu peserta didik dalam penyelenggarakan pendidikan yang lebih bermutu dan ketercapaian lulusan yang bermutu pula.
b. Tujuan Khusus
1)      Komputer diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran yang pelaksanaannya dilakukan pada hari efektif, sebagai upaya mempersiapkan peserta didik bersikap
Ø  melek teknologi
Ø  yang diperlukan dalam era globalisasi.
2)      Komputer meningkatkan mutu peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar agar mampu menguasai dasar teknologi dalam menghadapi perubahan yang dinamis dalam kehidupannya.
3)      Komputer dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mempelajari informasi baru sekaligus menyeleksi informasi yang bermanfaat bagi pendidikan.
4)      Laboratorium Komputer dapat mengembangkan pengetahuan peserta didik dalam mengimplementasikannya pada mata pelajaran lain.
Selain itu fungsi dan manfaat dari laboratorium TIK dipaparkan sebagai berikut:
1.      Pentingnya pemanfaatan dan pengembangan Laboratorium Komputer.
a.       Diharapkan dapat menfasilitasi pengembangan mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sebagai bagian dasar pemanfaatan teknologi untuk mempersiapkan peserta didik yang memadai agar dimasa depan dapat berperan sebagai kontribusi dari penguasaan komputer.
b.      Untuk menunjang proses pembelajaran yang bermutu, teratur dan berkelanjutan.
c.       Meningkatkan pengalaman dan keterampilan dalam mengimplementasikan penguasaan komputer pada mata pelajaran lainnya.
d.      Memberikan dampak kepada siswa untuk lebih terampil mengkomunikasikan teori dengan praktik dalam PBM.
e.       Memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui praktik-praktik lapangan.
2.      Rencana pemanfaatan dan pengembangan jangka panjang.
a.       Membantu siswa agar lebih mudah dalam mempelajarai fungsi, prinsip dan cara kerja komputer.
b.      Mengoptimalkan pemnafaatan alat kepada semua peserta didik dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
c.       Memelihara, menambah dan mengembangkan alat untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan teknologi.
3.      Rencana pemanfaatan jangka menengah
a.       Jika komputer terhubung dengan internet akan menjadi salah satu sumber belajar sebagai sarana untuk mengakses informasi, sebagai model pembelajaran berwawasan ke depan yang sangat bermanfaat.
b.      Semua peserta didik diharapkan dapat menggunakan alat-alat dan memanfaatkan alata-alat secara optimal serta dapat mengkomunikasikan dengan keadaan nyata
c.       Dengan penguasaan komputer membantu peserta didik dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
d.      Dengan penguasaan komputer membantu peserta didik menvisualisasikan materi-materi pelajaran.
4.      Rencana pemanfaatan dan pengembangan
a.       Laboran atau teknisi : Mengikutsertakan laboran dalam pelatihan-pelatihan/Workshop
b.      PBM : Mengimplementasikan dan memanfaatkan secara optimal semua alat dalam kegiatan interaksi belajar mengajar
c.       Sumber dan bahan belajar : Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber belajar dan bahan ajar untuk ketercapaian output yang bermutu.

B.     Infrastruktur ICT di Laboratorium TIK

1)      PengertianICT
ICT merupakan kependekan dari Information Communication Technologies. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Alat pendidikan ICT dapat dibagi menjadi 3 kategori, Sumber daya input, Sumber Daya Output dan lainnya.
Description: http://www.elmoglobal.com/id/images/ict/img02.gif
Gambar 1: Kategori ICT
Penelitian di dunia telah menunjukkan bahwa ICT dapat memimpin dalam perbaikan metode belajar para pelajar serta menghasilkan metode pengajaran yang lebih baik. Sebuah laporan yang di tulis oleh National Institute of Multimedia Education di Jepang, membuktikan bahwa peningkatan daya serap para pelajar dengan menggunakan teknologi ICT melalui integrasi kurikulum secara signifikan menghasilkan dampak yang positif, terutama dalam bidang pengetahuan, pemahaman, Ketrampilan Praktis, Ketrampilan presentasi dalam berbagai subyek pendidikan seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan pelajaran sosial.
Akan tetapi, anda dapat melihat bahwa banyak solusi teknologi pendidikan yang tersedia di dunia dapat mengakibatkan kebingungan di antara para pengajar mengenai bagaimana untuk memilih solusi teknologi ICT yang tepat. Mari kita melihat kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari alat-alat ICT untuk dunia pendidikan dan menemukan solusi pendidikan ICT yang cocok untuk kebutuhan-kebutuhan sekolah anda.
2)      Infrastruktur ICT di Laboratorium TIK
Pergeseran paradigma dalam pranata pendidikan yang semula terpusat menjadi desentralistis membawa konskuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di tingkat sekolah. Kebijakan tersebut dapat dimaknai sebagai pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalamnya berinovasi dalam pengembangan kurikulum dan model-model pembelajaran.
Otonomi yang luas itu, hendaknya diimbangi dengan perubahan yang berorientasi kepada kinerja dan partisipasi secara menyeluruh dari komponen pendidikan yang terkait. Kondisi ini gayut dengan perubahan kurikulum yang sedang diluncurkan dewasa ini oleh pemerintah, yakni Kurikulum Tingkat SatuanPendidkan (KTSP). Konsekuensi yang harus ditanggung oleh sekolah adalah restrukturisasi dalam pengelolaan sekolah (capacity building), profesionalisme guru, penyiapan infrastruktur, kesiapan siswa dalam proses belajar dan iklim akademik sekolah.
Permasalahan yang dihadapi banyak sekolah saat ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar, guru, infrastruktur sekolah, pembiayaan, efektifitas pembelajaran, system penyelenggaraan dan daya dukung sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK, salah satu imbasnya mengakibatkan minimnya peralatan laboratorium yang tidak sebanding dengan jumlah siswa. Hal ini diperlukan strategi dalam upaya mengembangkan peralatan dan fungsi laboratorium.
Beberapa strategi tersebut adalah dengan penataan infrastruktur misalnya pengadaan komputer rakitan yang spesifikasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, jika laboratorium dirancang untuk menggunakan jaringan workgroup maka penggunaan teknologi thin client merupakan solusi yang tepat karena dapat meminimalkan pemakaian hardware. Selain dari pada optimasi hardware, system manajemen juga perlu ditinjau kembali yaitu dengan menjadikan laboratorium sebagai sarana perpustakaan dan pusat informasi.
Tujuan dari kegiatan pengadaan dan pembenahan lab komputer di sekolah, di antaranya adalah sebagai berikut :
1.      Agar terlaksananya proses pembelajaran TIK sesuai dengan amanat dan tuntutan kurikulum terbaru (KTSP);
2.      Agar pihak pimpinan Madrasah, guru, siswa, personel sekolah dan stake holder dapat memanfaatkan keberadaan lab computer secara lebih maksimal terutama dalam rangka menyikapi globalisasi teknologi informasi dan komunikasi;
3.      Agar dapat mendukung proses pembelajaran yang berbasis multimedia dan agar para guru dapat memanfaatkan komputer yang ada untuk lebih membuka wawasan dan berupaya meningkatkan keterampilan dalam pemanfaatan media pembelajaran berupa teknologi komputer;
4.      Agar para siswa dapat mensejajarkan dirinya dengan siswa-siswa sekolah lain yang sederajat terutama dalam hal pemanfaatan ICT (Information and Communication Technology) dalam belajar;
5.      Agar guru dan siswa mampu memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (Internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru) dan pembelajar (siswa);
6. Agar guru dan siswa dapat lebih meningkatkan kreatifitas mereka dalam hal penggalian informasi dan sumber belajar serta mampu menghidupkan iklim ilmiah yang kompetitif menuju keunggulan madrasah.
1.  Kelembagaan
Laboratorium (Lab) dipimpin oleh seorang Ketua Lab (di beberapa tempat disebut sebagai Chief of Information Officer / CIO) dan dibantu oleh beberapa staf pendukungnya. Sebagai contoh, struktur organisasi dalam pengelolaan lab di beberapa sekolah, dapat dirincikan sebagai berikut:
-          Ketua Lab (Manajer Teknologi Informasi, Chief of Information Officers / CIO);
-          WakilKetua; Network and Security Administrator; System Administrator;
-          Teknisi;
-          StafAdministrasi.
2. Standarisasi Pengelolaan Laboratorium TIK
Konvensi internasional (GATT, WTO, AFTA, dll).
Banyak perusahaan yang memproduksi produk menggunakan standar produk, seperti :
-          Jepang - JIS (Japan Industrial Standards);
-          UniEropa - CE Mark, CE adalah sertifikasi keamanan produk, atau dilayankan di wilayah Uni Eropa;
-          IEEE 802.11 – Standar Komunikasi Wireless LAN;
-          ICSA (Indonesian Costumer Satisfaction Award);
-          SNI 01-3553-1996 - StandarNasional Indonesia (Product Certification).
3. Standar Sistem Mutu
- SMM ISO 9001:2000 (Sistem Manajemen Kualitas atau Mutu / Quality Management System / QMS);
-  SML ISO 14001 (SistemManajemenKesehatanLingkungan);
-  OHSAS 18001 (Sertifikasi Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja);
- QS - 9000 (Quality System Requirement 9000) - Standar yang berisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pemasok kepada pihak ketiga OEM (Original Equipment Manufacturer) untuk perusahaan industri otomotif atau elektronik.

C.     Strategi Pengadaan Sarana

Dewasa ini perkembangan di berbagai bidang khususnya di bidang ICT semakin meningkat pesat, untuk itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu untuk menghadapi perkembangan zaman di era teknologi ini yang semakin maju. Terkait dengan sumber daya manusia, maka tidak bisa terlepas dari dunia pendidikan, oleh karena itu dunia pendidikan sangat berperan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal, profesional dan mampu berkembang sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman.
Untuk itu diharapkan setidaknya sekolah harus memiliki sarana prasarana sebagai alat pendukungnya. Dengan adanya laboratorium TIK yang lengkap sebagai sarana penunjang belajar bagi peserta didik merupakan suatu kebutuhan mutlak dan utama dalam meningkatkan mutu pendidikan dewasa ini, sekaligus dapat digunakan untuk peningkatan status akreditasi lembaga pendidikan tersebut.
Untuk membantu tercapainya program tersebut kami membuat Stategi Pengadaan Sarana dan Prasarana Laboratorium TIK untuk memenuhi standar kebutuhan di sekolah dengan harga terjangkau dan bergaransi atas resiko kerusahan yang terjadi di kemudian hari.
a. Tahapan Pembangunan
1. Identifikasi Kebutuhan
Langkah ini yang paling sering dilupakan oleh SMK atau instansi yang akan membangun sebuah laboratorium komputer. Dengan identifikasi kebutuhan, maka akan diketahui jenis-jenis komputer yang akan diadakan serta bentuk dan strategi lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi kebutuhan adalah: Pemanfaatan Ruang Laboratorium Komputer, Pemakai, Lama pemakaian.
2.Persiapan Sarana dan Prasarana
Dalam persiapan sarana dan prasarana laboratorium ini, ada beberapa hal yang patut diperhatikan, yaitu:
·         Listrik
Besar daya listrik amat berpengaruh pada jumlah dan jenis komputer yang akan digunakan. Sehingga, sebelum membangun sebuah lab komputer, perlu dihitung secara mendalam mengenai jumlah daya listrik yang tersedia dan daya listrik yang akan digunakan.
·         Gedung
Sebuah lab komputer jelas membutuhkan gedung yang cukup baik, baik dari segi ukuran, keamanan, tata letak maupun dari segi lainnya. Jangan sampai sebuah lab komputer akan tergenang sewaktu musim hujan, atau memiliki atap yang bocor sehingga air dapat masuk dengan mudah.
·         Grounding
Hal ini yang paling sering dilupakan atau diabaikan oleh instalatur listrik. Mereka menganggap bahwa pemasangan arde atau grounding terhadap instalasi listrik itu sesuatu hal yang membuang waktu belaka. Kalau diperhatikan baik-baik, setiap kabel power dari CPU pasti terdiri atas 3 kabel, 1 untuk positif, 1 untuk negatif dan satu lagi untuk pentanahan atau grounding. Grounding ini amat penting untuk membuang muatan berlebih pada peralatan elektronik sehingga mencegah kerusakan terhadap peralatan tersebut.
·         Meja/Kursi
Pemakaian komputer dalam jangka waktu lama menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Salah satu penyebabnya adalah posisi monitor yang tidak tepat (pengguna akan menunduk dalam waktu lama untuk melihat layar monitor), kursi yang tidak memiliki sandaran sehingga tidak dapat digunakan untuk melemaskan punggung, serta berbagai penyebab lainnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan identifikasi kebutuhan yang jelas mengenai pemakaian komputer tersebut sehingga dapat ditentukan jenis meja/kursi yang akan digunakan.
·         Tata Letak
Tata letak komputer amat berpengaruh terhadap proses pemelajaran. Sehingga tata letak komputer ini juga harus direncanakan sebelumnya. Kebebasan instruktur untuk berinspirasi dalam mengajar amat bergantung kepada tata letak komputer di dalam kelas.
·         Pemilihan Spesifikasi
Pemilihan spesifikasi komputer yang akan digunakan, amat bergantung pada identifikasi kebutuhan. Komputer dengan prosesor yang terbaru, tidak selamanya sesuai dengan kebutuhan. Demikian pula dengan prosesor lama, bukan berarti tidak dapat dipergunakan lagi. Beberapa jenis peralatan yang harus diperhatikan dalam memilih spesifikasi ini adalah : (1) Prosesor, (2) Memori, (3) Hard-Disk, (4) Motherboard, (5) Monitor, (6) Kartu Ekspansi.
b. Tahap Pengadaan Laboratorium
Dalam memfasilitasi suatu Laboratorium TIK kita bisa melakukan beberapa strategi di antaranya:
1. Beli Tunai
Pengadaan barang dengan sistem beli tunai adalah di mana pihak sekolah membayar kepada toko penjualan pengadaan sarana lab sebagai pihak sponsor secara tunai terhadap perlengkapan laboratorium TIK yang dipesannya. Pihak sponsor memberikan bonus garansi perawatan dan perbaikan yang bervariasi tergantung akta perjanjian yang dilaksanakan antara kedua belah pihak yang jangka waktunya antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak di kemudian hari.
2. Beli Kredit
Sistem beli kredit adalah pihak sekolah membayar kepada toko penjual pengadaan sarana lab secara kredit atau cicilan per bulan terhadap sarana lab tersebut dengan garansi perawatan dan perbaikan bervariasi mulai dari 1 sampai 2 tahun dan garansi tersebut dapat diperpanjang dengan kontrak garansi yang baru di kemudian hari.
3. Sewa Beli
Sistem sewa beli adalah pihak sekolah membayar kepada toko penjual pengadaan sarana lab dengan harga sewa dihitung dari jumlah siswa di sekolah tersebut. Setelah masa sewa selesai maka seluruh peralatan sarana dan prasarana lab tersebut menjadi milik sekolah. Selama masa sewa masih berlangsung maka garansi perawatan dan perbaikan kerusakan alat laboratorium yang disebutkan di atas menjadi tanggung jawab toko penjual pengadaan barang lab. Garansi perawatan dan perbaikan bervariasi mulai dari 1 sampai 5 tahun, dan dapat diperpanjang dengan kontrak garansi yang baru di kemudian hari.
4. Saham
Sistem saham adalah toko penjual pengadaan sarana lab menerbitkan saham senilai total investasi (100%), 50% saham tetap dimiliki oleh toko tersebut selaku sponsor, sedangkan 50% sisanya saham ini dijual kepada keluarga besar sekolah (komite, guru dan pegawai) tetapi tidak dijual kepada pihak lain. Total nilai sahan ini adalah total investasi laboratorium TIK di sekolah tersebut. Setiap bulan pemegang saham mendapatkan deviden tergantung jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang saham tersebut. Dana deviden ini iuran bulanan dari masing-masing siswa di sekolah tersebut. Saham ini dapat dipindahtangankan sepanjang masih anggota keluarga besar sekolah yang bersangkutan atau pihak sponsor bersedia membelinya kembali sesuai dengan nilai sisa saham tersebut. Pada setiap lembar saham dicantumkan total nilai saham dan nilai saham sisa, karena setelah pembagian deviden maka nilai saham itu akan berkurang (susut). Masa kadaluarsa dari saham ini bervariasi misalnya 3, 4, 5 bahkan bisa 10 tahun. Manakala peminat saham bertambah pihak sponsor bersedia melepas sebagian kepemilikan sahamnya yang 50% kepada anggota keluarga besar sekolah yang bersangkutan. Saham yang dimiliki toko penjual dan pengadaan lab TIK akan digunakan untuk menanggung biaya dan perawatan perangkat alat laboratorium TIK dan untuk pengembalian modal investasi yang sudah dikeluarkan untuk pembelian sarana dan prasarana laboratorium TIK. Sistem saham ini diusulkan oleh pihak penjual selaku sponsor karena mempertimbangkan peningkatan kesejahteraan keluarga besar sekolah yang bersangkutan, sehingga ketika ada investasi dari mitra di luar sekolah akan masuk, maka diharapkan kesejahteraan dari keluarga besar sekolah tersebut juga akan terjadi peningkatan yang signifikan.
5. Blockgrant
Penyediaan dana blockgrant secara umum ditujukan untuk pemberdayaan dan peningkatan mutu PTK-PNF di provinsi dalam rangka mengoptimalisasikan kapasitas dan kemampuan Dinas Pendidikan Provinsi sesuai tugas pokok dan fungsinya yaitu melakukan pembinaan, bimbingan dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan non-formal.
c. Prosedur untuk Mendapatkan Dana Bantuan Blockgrant
Cara yang perlu ditempuh untuk mendapatkan dana bantuan blockgrant adalah sebagai berikut:
·         Masing-masing sekolah, lembaga pendidikan luar sekolahdan pemerintah daerah yang berminat untuk mendapatkan dana bantuan blockgrant menyusun proposal yang diajukan kepada Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota;
·         Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota meneliti dan menilai proposal yang masuk, kemudian menetapkan calon yang akan mendapatkan dana bantuan blockgrant;
·         Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota menerbitkan surat keputusan penerima dana bantuan blockgrant dan mengirimkannya kepada penanggungjawab blockgrant sebagai dasar untuk mencairkannya;
·         Dana dicairkan melalui PT. Pos Indonesia atau Bank terdekat yang langsung diterimakan kepada penanggungjawab sekolah, lembaga pendidikan luar sekolah atau Pemerintah Daerah yang berhak menerima dana bantuan blockgrant untuk digunakan sesuai dengan proposal yang diajukan;
·         Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan, mengawasi dan memantau pelaksanaan program yang didukung dengan dana bantuan blockgrant tersebut.
d. Prinsip Pemberian Blockgrant
·      Responsif;Pemberian subsidi ini dilakukan jika ada permohonan bantuan dari pihak pengelola pondok pesantren. Oleh karena itu, selama pihak Pengelola Pondok Pesantren tidak mengajukan proposal permohonan blockgrant, maka bantuan ini tidak akan pernah diberikan.
·      Keadilan;Pemberian subsidi ini tidak diberikan hanya kepada pondok pesantren tertentu yang memiliki latar belakang dan ciri khas tertentu.
·      Pemerataan; Yang dimaksudkan dengan prinsip pemerataan di sini adalah bahwa sedapat mungkin, pemberian bantuan ini disebarluaskan kepada seluruh pondok pesantren yang memenuhi syarat dan memperhatikan kemampuan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah.
·      Tidak tumpang tindih;Pondok pesantren yang sudah memperoleh bantuan fisik/non fisik dari proyek lain yang dikelola pemerintah, pusat atau daerah, tidak berhak menerima bantuan blockgrant ini.
e. Syarat Penerima Bantuan
Yang berhak menerima bantuan block grant adalah sekolah yang memiliki program untuk pembangunan ruang kelas, pembangunan pemondokan/asrama atau Rehabilitasi gedung dan memerlukan bantuan dana, sehubungan dengan itu maka pada tahun anggaran 2004 ini persyaratan penerima, dapat diuraikansebagai berikut:
1. Syarat Pokok
·      Merupakan sekolah kurang mampu tetapi potensial untuk meningkatkan Angka Partisipasi atau Mutu Pendidikan di daerahnya masing-masing;
·      Dalam tiga tahun terakhir tidak sedang menerima Subsidi untuk kegiatan pembangunan fisik RKB atau rehabilitasi gedung atau subsidi lain dari Pemerintah (Pusat atau Daerah);
·      Memiliki lahan sendiri (minimal berukuran lebar 9m dan panjang 11 m setiap RKB/asrama yang akan dibangun) lahan ini bisa berupa tanah atau berupa lantai bagian atas yang sudah siap untuk membangun gedung dengan konstruksi tingkat;
·      Kekurangan ruang kelas (khususnya bagi pemohon bantuan blockgrant pembangunan Ruang kelas Baru) atau gedung pondok rusak dan kurang dana untuk memperbaikinya;
·      Membuka rekening tabungan di Bank BRI Unit setempat atas nama Pengelola Pondok Pesantren, yang akan dipergunakan untuk penyaluran bantuan;
Syarat-syarat tersebut merupakan syarat mutlak. Satu saja di antara 5 (lima) syarat ini tidak dipenuhi, maka suatu lembaga pemohon subsidi tidak berhak ditetapkan menjadi penerima subsidi blockgrant.
2. Syarat Tambahan
Di samping syarat utama tersebut di atas, ada beberapa syarat tambahan yang seyogyanya juga harus dipenuhi untuk bisa menerima subsidi Block Grant dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
·      Dalam tiga tahun terakhir mempunyai santri (peserta didik/murid) dengan jumlah rata-rata minimal 75 orang, serta kecenderungan jumlah per tahunnya tidak menurun;
·      Mempunyai izin operasional dan akte pendirian dari instansi yang berwenang;
·      Pondok pesantren masih beroperasi dibuktikan dengan rata-rata kehadiran peserta santri dan guru/pendidik minimal 90 % untuk satu tahun terakhir;
·      Status tanah dan bangunan tersebut adalah milik Lembaga Pondok Pesantren yang dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan yang sah. Surat bukti kepemilikan ini bisa berupa sertifikat, atau surat pernyataan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.
Syarat-syarat tambahan ini digunakan untuk menetapkan peringkat calon penerima bantuan/subsidi, dengan memberikan skor untuk setiap butirnya sesuai dengan panduan penilaian proposal yang akan diuraikan di belakang, dapat ditetapkan peringkat masing-masing sekolah/lembaga pendidikan yang sudah lolos dari syarat pokok.
Tujuan Khusus
·      Meningkatkan mutu dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan PNF;
·      Mendata PTK-PNF yang berada di wilayah provinsi
·      Membentuk dan memberdayakan pokja PTK-PNF provinsi
·      Meningkatkan kerjasama dengan lembaga yang terkait;
·      Meningkatkan pemberdayaan forum-forum PNF di daerah;
·      Melaksanakan Seleksi bagi PTK-PNF berprestasi dan Berdedikasi
3. Syarat Penerima
Persyaratan untuk menerima dana bantuan (blockgrant) bagi Dinas Pendidikan Provinsi sebagai berikut:
·         Mengajukan proposal kepada Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal;
·         Proposal ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi;
·         Mencantumkan secara rinci program kegiatan yang akan diselenggarakan dan dana (RAB) yang dibutuhkan untuk setiap program/kegiatan.
Proposal yang diajukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi menggunakan sistematika sebagai berikut:
·      Bab I :
Pendahuluan, memuat Latar Belakang, Dasar, Tujuan dan Hasil yang Diharapkan;
·      Bab II :
Analisis Situasi, mendeskripsikan data PTK-PNF yang ada di wilayah provinsi dan masalah yang dihadapi oleh PTK-PNF;
·      Bab III :
Rencana Program Kegiatan, memuat Rasional, Tujuan, Sasaran, Pelaksanaan Kegiatan, Pendanaan, dan Jadwal Kegiatan;
·      Bab IV :
Pemantauan dan Evaluasi, memuat kegiatan monitoring, evaluasi dan yang akan dilakukan;
·      Bab V :
Lampiran Penutup memuat (Kesimpulan dan Saran).
Data pendukung meliputi: Jumlah dana yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang bersumber dari APBD dan Jumlah tenaga yang ada di Subdin. PLS Dinas Pendidikan Propinsi. Serta Fotocopy Nomor Rekening Dinas Pendidikan Propinsi atau PLS Dinas Pendidikan Provinsi dan NPWP.
f. Penyaluran Dana Blockgrant
·      Dana blockgrant disalurkan sekaligus kepada rekening Dinas Pendidikan melalui bank pemerintah;
·      Pengelolaan selanjutnya diserahkan kepada penanggungjawab teknis dalam hal ini Kepala Subdin PLS Provinsi yang bersangkutan.
g. Penyelenggaraan Program
Setelah dana blockgrant diterima oleh penanggungjawab teknis, diharapkan sesegera mungkin melakukan kegiatan sesuai program dan jadwal yang dituangkan dalam proposal yang sudah disetujui. Mekanisme Pertanggungjawaban (Akuntabilitas) Kinerja Dana blockgrant tahun 2007, harus dipertanggungjawabkan dengan tolok ukur yang sesuai dengan proposal yang telah disetujui.
h. Sumbangan Pihak Lain
Untuk menambah rasa memiliki pihak-pihak eksternal sekolah yang di antara lain wali murid, pihak komite ataupun masyarakat sekitar lingkungan sekolah diharapkan bekerja sama dengan sekolah untuk mengadakan sarana dan prasarana pengadaan laboratorium komputer. Untuk kelengkapan sarana dan prasarana yang meliputi fasilitas laboratorium komputer dan multimedia yang tersedia masih belum memadai, sehingga PBM kurang optimal maka dengan adanya bantuan sharing dari komite akan sangat membantu dana blockgrant, SSN maupun SBI yang akan dikucurkan, sebagai upaya untuk mempercepat kemajuan dan perkembangan mutu pendidikan yang mampu bersaing di tingkat Internasional.
Laboratorium TIK yang lengkap sebagai sarana penunjang belajar bagi peserta didik merupakan kebutuhan mutlak dan utama dalam peningkatan mutu pendidikan, sekaligus digunakan untuk peningkatan status akreditasi lembaga pendidikan tersebut. (Riyana, 2010:88)

D.    Tata Letak Peralatan Laboratorium

Tata letak peralatan laboratorium berhubungan dengan dengan bagaimana kita mengatur penempatan alat-alat utama di dalam lab dan alat-alat pendukung yang tentu saja hal ini dikaitkan dengan luas ruangan dan persyaratan-peryaratan umum dalam penataan lab komputer. Dalam kaitannya dengan luas ruangan tidak ada patokan standar dalam menentukan luas ruangan lab komputer, tapi biasanya luas lab komputer mengikuti luas ruang standar lab pada umumnya yaitu kurang-lebih sekitar (6 m x 8 m) atau (8 m x 12 m) tergantung ketersediaan ruang/lahan yang ada di sekolah/madrasah yang bersangkutan, yang terpenting adalah pemenuhan persyaratan untuk lab komputer. Syarat umum yang harus dipenuhi dalam tata-letak peralatan komputer adalah :
1.         Luas untuk 1 unit komputer minimal adalah 60 cm x 100 cm;
2.         Jarak antar komputer ke komputer yang ada di belakangnya 30 cm;
3.         Jarak antara meja komputer dengan kursi sekitar 30 cm sehingga jarak mata pengguna ke layar monitor sekitar 40 cm.
A.      Peralatan Laboratorium Komputer
Peralatan laboratorium komputer/TIK adalah seluruh peralatan yang dibutuhkan dan ada di dalam ruangan lab, peralatan ini meliputi peralatan utama dan penunjang. Peralatan utama adalah peralatan standar yang harus ada di dalam lab yang diperlukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, peralatan utama meliputi :
1.         Unit Komputer;
2.         Meja dan kursi tempat meletakan komputer dan tempat duduk user;
3.         Meja instruktur/guru;
4.         Papan tulis/white-board;
Tanpa adanya peralatan ini kegiatan belajar mengajar tidak akan terlaksana. Peralatan penunjang dalah peralatan yang tersedia di dalam lab dan berguna dalam meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar. Adapun yang termasuk ke dalam kategori peralatan penunjang adalah:
1.         Sistem jaringan;
2.         Piranti keluaran/ output;
3.         Komputer instruktur/guru;
4.         LCD Screen;
5.         LCD Projector;
6.         Lemari/kabinet;
7.         AC/Fan/Exchaust;
Secara umum yang dimaksud dengan penataan peralatan laboratorium komputer adalah menata seluruh peralatan yang ada, mulai dari unit komputer dan fasilitas penunjangnya seperti: meja instruktur/guru, komputer guru, LCD screen, LCD projector, kabel listrik dan jaringan dll. Sedangkan yang paling utama dalam penataan lab adalah peletakan unit komputer dalam ruangan, karena hal ini berkaitan dengan besar ruangan yang diperlukan untuk menampung seluruh komputer yang tersedia/dibutuhkan. Ada beberapa jenis tata letak peralatan laboratorium yang biasa digunakan dalam penataan laboratorium komputer tapi yang umum digunakan ada dua jenis yaitu: menghadap ke depan dan menghadap ke samping.
v   Tata Letak Komputer Menghadap ke Depan.
Tata letak laboratorium ini sangat umum, namun demikian dari sisi pembelajaran hal ini kurang efektif sebab :
1.         Jarak pandang siswa sangat rendah (khususnya dari bagian belakang);
2.         Guru tidak bisa melihat kegiatan siswa;
3.         Jalan bagi guru untuk bekerja dengan siswa secara individual sangat sukar;
4.         Pemasangan kabel sangat sukar dan perlu kabel di bawah lantai (tidak mudah diubah);
5.         Para siswa mudah sekali menabrak peralatan ketika masuk dan keluar;
6.         Jika salah satu komputer memerlukan perhatian (atau perbaikan kecil) di muka kelas hal itu akan mengganggu semua siswa.
Untuk lebih jelasnya penataan laboratorium di mana komputer diletakkan menghadap ke depan semua dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
v  Text Box: Gambar 2: Tata Letak Komputer yang Menghadap ke DepanTata Letak Komputer Menghadap ke Samping.
Tata letak laboratorium ini jauh lebih baik dari sisi pembelajaran, karena:
1.         Para siswa dapat berputar di kursi mereka dan jarak pandang  cukup baik.
2.         Guru dapat memantau kegiatan semua siswa selama belajar.
3.         Jalan bagi guru untuk bekerja secara individual dengan siswa sangat bagus.
4.         Pemasangan kabel sangat mudah dan mudah pula di modifikasi.
5.         Para siswa tak berhubungan dengan kabel (di belakang) dandapat mengurangi resiko kecelakaan.
6.         Jika ada komputer yang memerlukan perhatian (atau perbaikan kecil) siswa lain tak terganggu.
Untuk lebih jelasnya penataan laboratorium di mana komputer diletakan menghadap ke samping dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
v   Text Box: Gambar 3: Tata Letak Komputer yang Menghadap ke SampingRekomeRekomendasi Tata Letak Komputer yang Ideal (Analisis).



Dari dua jenis tata letak yang telah disebut di atas penulis merekomendasikan untuk membuat desain laboratorium dengan pola tata letak penempatan komputer menyamping, seperti terlihat pada gambar di halaman berikutnya:
Desain penataan lab komputer seperti terlihat pada gambar 4.3 merupakan pengembangan dari tata letak komputer yang menghadap ke samping dengan beberapa tambahan kelengkapan alat penunjang yang tersedia di dalam lab. Penataan model ini akan membantu dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif karena memiliki beberapa keuntungan antara lain :
1.    Resiko kecelakaan dapat dihindari;
2.    Resiko alat tersenggol siswa dapat dihindari;
3.    Mudah dalam perawatan;
4.    Kelelahan akibat suhu yang terlalu panas dalam ruangan berkurang karena sistem sirkulasi yang memadai.

E.     Aplikasi Keamanan Client-Server di Laboratorium TIK

Di dalam sebuah laboratorium komputer, di mana terpasang perangkat jaringan untuk mengkoneksikan seluruh komputer yang ada di laboratorium, maupun komputer-komputer yang berada di gedung yang berbeda, maka diperlukan perlakuan-perlakuan yang berbeda dengan lab. yang dengan komputer-komputer yang bekerja sendiri (stand alone). Pengamanan, monitoring, backup data senantiasa harus dilakukan untuk menjaga kestabilan dan otoritas yang berada di jaringan.
Keamanan jaringan komputer sebagai bagian dari sebuah sistem sangat penting untuk menjaga validitas dan integritas data serta menjamin ketersediaan layanan bagi penggunanya (siswa, guru, administrasi). Sistem harus dilindungi dari segala macam serangan dan usaha-usaha penyusupan atau pemindaian oleh pihak-pihak yang tidak berhak.
Keamanan jaringan secara umum adalah komputer yang terhubung ke network, mempunyai ancaman keamanan lebih besar daripada komputer yang tidak terhubung kemana-mana. Dengan pengendalian yang teliti, resiko dapat dikurangi. Namun, network monitoring, network security biasanya bertentangan network access, di mana bila network access semakin mudah maka network security semakin rawan, dan bila network security semakin baik, network access semakin tidak nyaman. Suatu network didesain sebagai komunikasi data highway dengan tujuan meningkatkan akses ke sistem komputer, sementara security didesain untuk mengontrol akses. Penyediaan network security adalah sebagai aksi penyeimbang antara open access dengan security.
Di sini, network dikatakan sebagai highway karena menyediakan akses yang sama untuk semua, baik pengguna normal ataupun tamu yang tidak diundang. Sebagai analogi, keamanan di rumah dilakukan dengan memberi kunci di pintu rumah, tidak dengan cara memblokir jalan di depan rumah. Hal seperti ini juga diterapkan pada network security. Keamanan dijaga untuk (setiap) host-host tertentu, tidak langsung pada networknya.
Keamanan untuk daerah di mana orang saling mengenal, pintu biasanya dibiarkan terbuka. Sedangkan di kota besar, pintu rumah menggunakan mekanisme tambahan. Begitu pula yang dilakukan pada network. Untuk jaringan yang menghubungkan host-host yang aman dan dikenal, tingkat keamanan host bisa tidak dilakukan terlalu ketat. Bila jaringan terhubung ke jaringan lain yang lebih terbuka dan membuka peluang akses oleh host yang tidak dikenal, maka tidak bisa tidak host-host di jaringan tersebut membutuhkan pengamanan lebih. Ini bukan berarti keterbukaan hanya membawa akibat buruk sebab banyaknya fasilitas yang ditawarkan dengan keterbukaan jaringan ini merupakan nilai lebih yang sangat membantu kemajuan network.
Pada dasarnya untuk membuat suatu sistem jaringan yang aman tidak lepas dari bagaimana mengelola suatu sistem dengan baik. Persyaratan standar good practice seperti Standard Operating Procedure (SOP) dan security policy haruslah diterapkan di samping memikirkan teknologinya.
Network security tidak akan efektif kecuali user yang menggunakan jaringan mengetahui tanggung jawab masing-masing. Dalam hal menentukan security policy, kebijakan harus mencakup :
Tanggung jawab 1. user pada keamanan jaringan, yang meliputi keharusan user untuk mengganti password dalam periode tertentu, aturan tertentu, atau memeriksa kemungkinan terjadinya pengaksesan oleh orang lain.
Tanggung jawab 2. administrator pada keamanan sistem, misalnya memantau prosedur-prosedur yang digunakan pada host.
Penggunaan yang benar atas 3. resource network, dengan menentukan siapa yang dapat menggunakan resource tersebut, apa yang dapat dan tidak boleh dilakukan.
Berikut ini beberapa interface aplikasi software yang digunakan dalam pengelolaan laboratorium komputer di sekolah:
1.      IPscan
IPscan dimanfaatkan sebagai tool ringan dan termasuk software yang bebas didownload (freeware) untuk mengetahui Internet Protocol dari masing-masing host (komputer client untuk siswa). Seorang administrator dapat pula menggunakan perintah ping dengan command dari run, misal ping 192.168.0.9 untuk mengetahui status client tersebut (ternyata off).

Gambar 5: Proses IP Scanning
2.      Portscan
Portscan dimanfaatkan sebagai tool ringan dan termasuk software yang bebas didownload (freeware) untuk mengetahui port yang terbuka maupun tertutup di dalam remote access dari host-host yang ada.
Gambar 6: Portscan
3.      WinSCP
Putty, VNC, WinSCP, SSH, OpenSSH dan yang lain meskipun secara interface mempunyai perbedaan-perbedaan namun pemanfaatannya seringkali untuk kepentingan remote access antar komputer baik yang berbasis Windows maupun Linux. Dengan remote access ini kita dapat masuk ke dalam komputer lain dan memerintahkannya untuk bekerja meskipun secara fisik kita berada di komputer yang berbeda.
Jika beberapa tahun yang lalu orang mengenal telnet untuk aktivitas remote access, saat ini banyak pengguna yang beralih ke aplikasi yang lain.

Gambar 7: PuTTY Sebagai Remote Access Tool untuk Client
4.     NetOp, Radmin dan Netsupport
NetOp, Radmin dan Netsupport adalah tool aplikasi yang seringkali dimanfaatkan di dalam pengelolaan sebuah laboratorium komputer untuk melakukan monitoring terhadap aktifitas para siswa dalam memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran dan pelatihan.
Dengan tool aplikasi tersebut, seorang administrator atau guru dapat melakukan aktifitas monitoring terhadap semua komputer yang digunakan oleh para siswa, aktifitas apapun yang dilakukan siswa termasuk memberikan message baik berupa voice maupun text sebagai bentuk reward maupun punishment.
Dengan tool di atas guru dapat pula melalukan lock (penguncian) pada sebuah atau beberapa komputer client bila siswa melakukan aktifitas yang melanggar tata tertib sekolah. Bahkan guru dapat melakukan perintah shutdown pada komputer-komputer client sebagai alternatif bila terdapat siswa yang keluar dari aktifitas kegiatan pembelajaran maupun keluar dari norma-norma yang ada.
Gambar 8: Radmin Sebagai Aplikasi Remote/Monitoring Komputer Client
Aplikasi Netsupport Untuk Aktifitas Client Server
Sebelum melakukan aktifitas dengan aplikasi NetSupport atau yang lain maka diperlukan konfigurasi jaringan terlebih dahulu, workgroup, TCP/IP maupun menggunakan sarana yang lain. Pengaturan jaringan komputer pada Windows XP tidak jauh berbeda dengan Windows 9x/Me. Pengaturan ini dilakukan agar komputer-komputer dapat saling berkomunikasi di dalam jaringan tersebut. Untuk itu diperlukan pengaturan IP (Internet Protocol) yang sekelas terhadap komputer-komputer yang ada.

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

1.      Tujuan atau peranan laboratorium menurut Depdikbud (1979:7) menjelaskan bahwa laboratorium berfungsi sebagai tempat untuk memecahkan masalah, mendalami suatu fakta, melatih ketrampilan berfikir ilmiah, menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, menemukan masalah baru.
2.      Penataan infrastuktur lab TIK di sekolah dimaksudkan untuk mengatasi minimnya peralatan lab yang tidak sebanding dengan jumlah siswa. Dengan penataan ini diharapkan dapat meminimalisasi berbagai permasalahan terkait dengan infrastruktur lab TIK.
3.      Sarana lab TIK merupakan kebutuhan penunjang belajar peserta didik. Oleh karena itu dibutuhkan strategi khusus agar sarana prasarana lab TIK yang memenuhi standar, harga terjangkau dan bergaransi baik dapat terpenuhi dengan baik.
4.      Lab TIK perlu memiliki tata letak yang baik. Tujuannya agar ruangan lab lebih tertata rapi dan efektif.
5.      Di dalam lab TIK dibutuhkan aplikasi keamanan Client-server. Tujuannya untuk memonitoring kegiatan siswa dan sebagai perangkat keamanan di lab TIK.



DAFTAR PUSTAKA

Daryani. 2008.  Pemanfaatan Komputer Untuk Pembelajaran [Online]. Tersedia http://daryanis8.wordpress.com/2008/12/22/makalah-manfaat-komputer-dalam-pembelajaran/ Diakses pada 31-01-2013 pukul 10:25 WIB.
Elmo. 2012. ICT [Online]. Tersedia di http://www.elmoglobal.com/id/html/ict/01.aspx Diakses pada 01-02-2013 pukul 14.18 WIB.
Riyana, Cepi. Manajemen Laboratorium Teknologi, Informasi, dan Komunikasi [PDF]. Tersedia http://kurtek.upi.edu/tik/content/lab.pdf Diakses pada 01-02-2013 pukul 5:54 WIB.
Waladi, Fondra Husni. Pemanfaatan Labolatorium Komputer [PDF]. Diakses pada 31-01-2013 pukul 10:35 WIB.